بِسْــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Perlu kita ketahui bersama, bahwa azab tidak selalu tentang kesedihan dan kesusahan. Ternyata ada azab yang berupa kenikmatan.
Mari kita belajar tentang Istidraj.
Istidraj adalah azab yang berupa kenikmatan.
Allah ﷻ tetap memberikan kenikmatan-kenikmatan dunia kepada pelaku istidraj.
1). HARTA YANG BERLIMPAH.
Padahal tidak pernah bersedekah.
2). REZEKI BERLIPAT-LIPAT.
Padahal jarang sholat,
Tidak senang pada nasihat ulama,
dan terus berbuat maksiat..
3). DIKAGUMI, DIHORMATI.
Padahal akhlak yang dimiliki tidak baik.
4). DIIKUTI, DITELADANI dan DIIDOLAKAN.
Padahal bangga mengumbar aurat dalam
berpakaian.
5). SANGAT JARANG DIUJI SAKIT.
Padahal dosa-dosa menggunung
6). TIDAK PERNAH DIBERIKAN MUSIBAH.
Padahal gaya hidupnya sombong,
Meremehkan manusia,
Angkuh.
7). KETURUNANNYA SEHAT, DAN CERDAS.
Padahal diberikan makan dari harta hasil
yang haram (menipu, korupsi, riba')
8. HIDUP BAHAGIA PENUH CANDA TAWA.
Padahal banyak orang karenanya ternoda
dan terluka.
9. KARIRNYA TERUS MENANJAK.
Padahal banyak hak orang yang diinjak-injak.
10. SEMAKIN TUA SEMAKIN MAKMUR;
Padahal berkubang dosa sepanjang umur.
الله سبحان وتالعال berfirman.
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa".
(QS. AL-'AN'ĀM : 44)
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah”.
(HR. Ahmad 4: 145). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain.
Jangan silau dengan kesuksesan dan kemegahan yang ditampilkan seseorang. Bisa jadi dia sedang mengalami Istidraj.
Dan pada saatnya nanti, Allah ﷻ, tiba-tiba mencabut semua kenikmatan itu, tanpa dia sadari.
Sebagai orang beriman yang dikasihi Allah ﷻ maka Allah ﷻ akan selalu menjaga kita dari segala kemaksiatan, tidak dibiarkan dalam kesesatan.
Jadi kalau kita sudah beramal sholeh, namun kita masih diberi ujian/cobaan, maka itulah tanda kasih sayang Allah ﷻ pada hamba-Nya.
Wallahu A'lam Bishawab
0 Komentar